Sebelum
kita membahas mengenai data statistik, lebih dahulu akan dipelajari definisi
statistik dan statistika. Kita mungkin pernah mendengar perkataan statistik dan
statistika. Pada umumnya, kebanyakan orang tidak membedakan antara statistik
dan statistika. Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas pengertian dari kedua
istilah tersebut. Disamping itu juga, akan dibahas macam-macam data dan
pengumpulan data.
PENGERTIAN
STATISTIK
Kata statistik dapat diartikan
sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah, sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai masalah tersebut. Biasanya kumpulan data tersebut sudah
disusun dalam sebuah tabel. Misalnya statistik kecelakaan lalu lintas berisi
angka-angka mengenai banyak korban kecelakaan lalu lintas menurut jenis
korbannya, seperti luka ringan, luka berat dan meninggal. Dan masih banyak lagi
contohnya, seperti statistik penduduk, statistik pertanian dan sebagainya.
Kata statistik juga diartikan
sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan wakil
dari data itu. Misalnya sebagai berikut :
a.
Rata-rata berat badan dari mahasiswa
yang mengikuti kuliah ini adalah 51 kg.
b.
90 % dari mahasiswa yang mengikuti
kuliah ini berasal dari kota “A”.
c.
Kecelakaan lalu lintas itu kebanyakan
diakibatkan karena kecerobohan dari pengemudi angkutan kota.
Dalam hal ini persentase, rata-rata, dan kebanyakan
termasuk ke dalam materi statistik.
Pengertian
statistik yang ketiga dikaitkan dengan ilmu pengetahuan atau metode ilmiah dan
sering disebut statistika. Statistika adalah metode ilmiah yang mempelajari
pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisaan data,
serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan
dan pembuatan keputusan yang rasional.
Statistika menurut fungsinya dibagi menjadi dua bagian yaitu
statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika yang
menyangkut kesimpulan yang valid dinamakan statistika inferensial atau
statistika induktif. Dalam statistika inferensial biasanya memasukkan unsur
peluang dalam menarik kesimpulannya. Sedangkan statistika yang hanya
menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang diberikan tanpa penarikan
kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar dinamakan statistika
deskriptif atau statistika deduktif.
Jika
kita memperhatikan uraian diatas, maka untuk melakukan penelitian suatu masalah
kita menggunakan statistika derskriptif lebih dahulu kemudian statistika
induktif.
MACAM-MACAM
DATA
Dalam
menyelidiki suatu masalah selalu diperhatikan data. Data dapat diartikan
sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Berikut ini
diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.
1.
Menurut sifatnya
Dalam hal ini, data dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
a. Data
kualitatif
yaitu data yang berbentuk kategori atau atribut.
Contohnya :
-
Harga emas hari ini mengalami kenaikan.
-
Sebagian dari produksi barang “A” pada
perusahaan “x” rusak.
b. Data
kuantitatif
yaitu data yang berbentuk bilangan.
Contohnya :
-
Luas bangunan hotel itu adalah 5700 m2.
-
Tinggi badan Aldy mencapai 170 cm.
-
Banyak perguruan tinggi dikota “B” ada 4
macam.
Dalam
hal ini, data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
b.1 data
diskrit
yaitu data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.
Contohnya
:
-
Banyak kursi diruangan ini ada 75 buah.
-
Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah
ini mencapai 110 orang.
-
Banyak anak pada keluarga Aldy ada tiga
orang.
b.2 data
kontinu
yaitu data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contohnya
:
-
Panjang mistar itu adalah 15 cm.
-
Jarak antara kota Bandung dan kota
Cirebon adalah 130 km.
-
Berat badan Aldy adalah 58 kg.
2.
Menurut cara memperolehnya
Dalam hal ini, data dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
a. Data
primer
yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta
diperoleh langsung dari obyeknya.
Contohnya
:
-
Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik
(BPS) ingin mengetahui jumlah penduduk Indonesia, maka BPS mengirimkan
petugas-petugasnya untuk mendatangani secara langsung rumah tangga-rumah tangga
yang ada di Indonesia.
-
Perusahaan susu (Segar Jaya) ingin
mengetahui jumlah konsumsi susu yang diminum oleh masyarakat dikelurahan
Kejaksan, maka petugas dari perusahaan tersebut secara langsung mendatangani
rumah tangga yang ada dikelurahan Kejaksan.
b. Data
sekunder
yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah
oleh pihak lain. Biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
Contohnya
:
-
Misalkan seorang peneliti memerlukan
data mengenai jumlah penduduk disebuah kota dari tahun 1960-1970, maka orang
itu dapat memperolehnya di BPS
PENGUMPULAN
DATA
Jika
kita memperhatikan definisi statistika, maka fungsi pertamanya adalah
mengumpulkan data. Dalam hal ini, data yang baru diperolehnya disebut data
mentah yaitu data yang belum mengalami pengolahan apapun. Dalam statistika,
proses pengumpulan data ada dua yaitu sensus dan sampling.
Sensus
adalah cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu per
satu. Contohnya Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tinggi badan
siswa-siswi disekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur
tinggi badannya, kemudian dicatat maka cara pengumpulan data seperti ini
dinamakan sensus.
Sampling
adalah cara pengumpulan data, jika hanya sebagian anggota populasi saja yang
diteliti. Jadi, disini tidak semua anggota populasi yang diteliti tetapi hanya
sebagian anggota populasi saja yang diteliti. Akan tetapi sebagian itu harus
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan demikian, sebagian dari
anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif. Contohnya lihat kembali
contoh sensus diatas. Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60
orang saja, dengan perincian :
-
Kelas 1 diambil 20 orang siswa
-
Kelas 2 diambil 20 orang siswa
-
Kelas 3 diambil 20 orang siswa
Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan
sampling.
Dalam
pengertian sensus dan sampling, ada istilah populasi. Istilah populasi sering
digunakan dalam mempelajari statistika. Menurut definisi, sebuah populasi
mencakup semua anggota dari kelompok yang diteliti.
Contohnya :
-
Semua penduduk kotamadya Bandung
-
Semua pasien di rumah sakit “x” pada
waktu tertentu
-
Seluruh siswa SMA “A” selama tahun
ajaran 1990/1991
-
Seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan
Matematika di sebuah IKIP tahun akademik 1990-1991
Banyak anggota populasi biasanya
dinotasikan dengan N dan banyak anggota sampel biasanya dinotasikan dengan n.
Untuk memilih sampel dari suatu
populasi dapat dilakukan dua cara, yaitu :
1.
Cara acak adalah cara
pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai kemungkinan yang sama untuk
terpilih menjadi anggota sampel. Penilaian dengan cara seperti ini bersifat obyektif.
Cara
pemilihan anggota sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.
Dengan undian
Setiap
anggota populasi diberi nomor, kemudian diundi untuk mendapatkan anggota sampel
yang diharapkan. Cara seperti ini dilakukan jika jumlah anggota populasinya
sedikit.
b.
Dengan tabel bilangan acak
Dalam
hal ini, untuk memilih anggotanya menggunakan tabel bilangan acak yaitu tabel
yang berisi sekumpulan bilangan yang dikelompokkan ke dalam lima kolom dan lima
baris.
Misalnya
banyak anggota populasi ada 900. Jadi N =900kemudian anggota-anggota tersebut
diberi nomor yang terdiri dari tiga digit yang mulai dari
001,002,003,004,005,006,007,008,009,010,011, ...,898,899,900. Lalu diambil
pensil yang runcing dan ditunjukkan pada angka-angka tabel bilangan acak secara
acak dan hasilnya diambil tiga digit ke samping kanan. Jika hasil tersebut
merupakan bilangan yang lebih kecil atau sama dengan 900, maka ini dapat
dianggap sebagai anggota sampel. Kemudian kita melihat tiga digit lagi ke kanan
bawah. Jika hasil tersebut merupakan bilangan yang lebih besar dari 900, maka
ini tidak dianggap sebagai anggota sampel. Apabila penunjuk bilangan ini sudah
sampai di bawah, maka penunjuk itu akan dilanjutkan dengan tiga digit di
atasnya mulai dari sigit ke empat. Penunjuk ini diteruskan sampai banyak
anggota sampel yang harus diambil itu terpenuhi.
2.
Cara tidak acak adalah cara
pemilihan sejumlah anggota dari populasi dengan setiap anggotanya tidak
mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Dalam
hal ini, anggota-anggota tertentu saja dari populasi yang akan terpilih menjadi
anggota sampel, dan pemilihan anggota-anggota tersebut bersifat subyektif.