Jumat, 12 April 2013

PERBEDAAN STATISTIK DAN STATISTIKA



            Sebelum kita membahas mengenai data statistik, lebih dahulu akan dipelajari definisi statistik dan statistika. Kita mungkin pernah mendengar perkataan statistik dan statistika. Pada umumnya, kebanyakan orang tidak membedakan antara statistik dan statistika. Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas pengertian dari kedua istilah tersebut. Disamping itu juga, akan dibahas macam-macam data dan pengumpulan data.
PENGERTIAN STATISTIK
Kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut. Biasanya kumpulan data tersebut sudah disusun dalam sebuah tabel. Misalnya statistik kecelakaan lalu lintas berisi angka-angka mengenai banyak korban kecelakaan lalu lintas menurut jenis korbannya, seperti luka ringan, luka berat dan meninggal. Dan masih banyak lagi contohnya, seperti statistik penduduk, statistik pertanian dan sebagainya.
Kata statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan wakil dari data itu. Misalnya sebagai berikut :
a.       Rata-rata berat badan dari mahasiswa yang mengikuti kuliah ini adalah 51 kg.
b.      90 % dari mahasiswa yang mengikuti kuliah ini berasal dari kota “A”.
c.       Kecelakaan lalu lintas itu kebanyakan diakibatkan karena kecerobohan dari pengemudi angkutan kota.
Dalam hal ini persentase, rata-rata, dan kebanyakan termasuk ke dalam materi statistik.
            Pengertian statistik yang ketiga dikaitkan dengan ilmu pengetahuan atau metode ilmiah dan sering disebut statistika. Statistika adalah metode ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.
            Statistika menurut fungsinya dibagi menjadi dua bagian yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika yang menyangkut kesimpulan yang valid dinamakan statistika inferensial atau statistika induktif. Dalam statistika inferensial biasanya memasukkan unsur peluang dalam menarik kesimpulannya. Sedangkan statistika yang hanya menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang diberikan tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar dinamakan statistika deskriptif atau statistika deduktif.
            Jika kita memperhatikan uraian diatas, maka untuk melakukan penelitian suatu masalah kita menggunakan statistika derskriptif lebih dahulu kemudian statistika induktif.
MACAM-MACAM DATA
            Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperhatikan data. Data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.
1.      Menurut sifatnya
Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a.       Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kategori atau atribut.
Contohnya :
-          Harga emas hari ini mengalami kenaikan.
-          Sebagian dari produksi barang “A” pada perusahaan “x” rusak.
b.      Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk bilangan.
Contohnya :
-          Luas bangunan hotel itu adalah 5700 m2.
-          Tinggi badan Aldy mencapai 170 cm.
-          Banyak perguruan tinggi dikota “B” ada 4 macam.
Dalam hal ini, data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
b.1 data diskrit yaitu data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.
Contohnya :
-          Banyak kursi diruangan ini ada 75 buah.
-          Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110 orang.
-          Banyak anak pada keluarga Aldy ada tiga orang.
b.2 data kontinu yaitu data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contohnya :
-          Panjang mistar itu adalah 15 cm.
-          Jarak antara kota Bandung dan kota Cirebon adalah 130 km.
-          Berat badan Aldy adalah 58 kg.
2.      Menurut cara memperolehnya
Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a.       Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari obyeknya.
Contohnya :
-          Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui jumlah penduduk Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas-petugasnya untuk mendatangani secara langsung rumah tangga-rumah tangga yang ada di Indonesia.
-          Perusahaan susu (Segar Jaya) ingin mengetahui jumlah konsumsi susu yang diminum oleh masyarakat dikelurahan Kejaksan, maka petugas dari perusahaan tersebut secara langsung mendatangani rumah tangga yang ada dikelurahan Kejaksan.

b.      Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
Contohnya :
-          Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk disebuah kota dari tahun 1960-1970, maka orang itu dapat memperolehnya di BPS
PENGUMPULAN DATA
            Jika kita memperhatikan definisi statistika, maka fungsi pertamanya adalah mengumpulkan data. Dalam hal ini, data yang baru diperolehnya disebut data mentah yaitu data yang belum mengalami pengolahan apapun. Dalam statistika, proses pengumpulan data ada dua yaitu sensus dan sampling.
            Sensus adalah cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu per satu. Contohnya Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tinggi badan siswa-siswi disekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur tinggi badannya, kemudian dicatat maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.
            Sampling adalah cara pengumpulan data, jika hanya sebagian anggota populasi saja yang diteliti. Jadi, disini tidak semua anggota populasi yang diteliti tetapi hanya sebagian anggota populasi saja yang diteliti. Akan tetapi sebagian itu harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan demikian, sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif. Contohnya lihat kembali contoh sensus diatas. Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60 orang saja, dengan perincian :
-          Kelas 1 diambil 20 orang siswa
-          Kelas 2 diambil 20 orang siswa
-          Kelas 3 diambil 20 orang siswa
Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
            Dalam pengertian sensus dan sampling, ada istilah populasi. Istilah populasi sering digunakan dalam mempelajari statistika. Menurut definisi, sebuah populasi mencakup semua anggota dari kelompok yang diteliti.
Contohnya :
-          Semua penduduk kotamadya Bandung
-          Semua pasien di rumah sakit “x” pada waktu tertentu
-          Seluruh siswa SMA “A” selama tahun ajaran 1990/1991
-          Seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika di sebuah IKIP tahun akademik 1990-1991
Banyak anggota populasi biasanya dinotasikan dengan N dan banyak anggota sampel biasanya dinotasikan dengan n.
Untuk memilih sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dua cara, yaitu :
1.      Cara acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Penilaian dengan cara seperti ini bersifat obyektif.
Cara pemilihan anggota sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.       Dengan undian
Setiap anggota populasi diberi nomor, kemudian diundi untuk mendapatkan anggota sampel yang diharapkan. Cara seperti ini dilakukan jika jumlah anggota populasinya sedikit.
b.      Dengan tabel bilangan acak
Dalam hal ini, untuk memilih anggotanya menggunakan tabel bilangan acak yaitu tabel yang berisi sekumpulan bilangan yang dikelompokkan ke dalam lima kolom dan lima baris.
Misalnya banyak anggota populasi ada 900. Jadi N =900kemudian anggota-anggota tersebut diberi nomor yang terdiri dari tiga digit yang mulai dari 001,002,003,004,005,006,007,008,009,010,011, ...,898,899,900. Lalu diambil pensil yang runcing dan ditunjukkan pada angka-angka tabel bilangan acak secara acak dan hasilnya diambil tiga digit ke samping kanan. Jika hasil tersebut merupakan bilangan yang lebih kecil atau sama dengan 900, maka ini dapat dianggap sebagai anggota sampel. Kemudian kita melihat tiga digit lagi ke kanan bawah. Jika hasil tersebut merupakan bilangan yang lebih besar dari 900, maka ini tidak dianggap sebagai anggota sampel. Apabila penunjuk bilangan ini sudah sampai di bawah, maka penunjuk itu akan dilanjutkan dengan tiga digit di atasnya mulai dari sigit ke empat. Penunjuk ini diteruskan sampai banyak anggota sampel yang harus diambil itu terpenuhi.
2.      Cara tidak acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi dengan setiap anggotanya tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Dalam hal ini, anggota-anggota tertentu saja dari populasi yang akan terpilih menjadi anggota sampel, dan pemilihan anggota-anggota tersebut bersifat subyektif. 

1 komentar: